Pantai Payangan, keindahan yang tersembunyi
Aku suka kota Jember salah satunya karena memiliki pantai yang sungguh memanjakan mata. Setelah sebelumnya aku ke Pantai Papuma, kali ini aku berkesempatan untuk menikmati keindahan pantai di Jember lagi yakni Pantai Payangan.
Aku memulai perjalanan dari daerah kampus dan sampai di Payangan sekitar 45 menit kemudian (sekitar 35 KM). Pantai ini sebenarnya berdekatan dengan Pantai Papuma dan Pantai watu Ulo. Sebelum pertigaan ke Watu Ulo ambil jalan lurus untuk mencapainya. Pertama kali sampai di Pantai Payangan, aku sedikit bingung karena keadaannya yang begitu sepi, berbeda dengan Pantai Papuma yag ramai pengunjung. Hal itu mungkin disebabkan karena banyak orang yang belum mengetahui keberadaan Pantai Payangan. Bahkan setelah aku searching di google, Pantai Payangan ternyata tidak masuk ke dalam Peta Wisata Jember. Sunguh disayangkan, Pantai Payangan tidak kalah indahnya di banding Pantai Papuma. Awalnya memang Pantai Payangan di fokuskan untuk kegiatan nelaan saja tapi sekarang sudah dikembangkan untuk tempat wisata. Bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui beralih fungsinya Pantai Payangan sehingga menjadikan Payangan tak begitu tersohor layaknya Pantai Papuma dan Watu Ulo.
Biaya masuk ke Payangan gratis. Pengunjung hanya diwjibkan untuk membayar biaya parkir saja. Pantai di payangan berwarna hitam berbeda dengan Papuma yang berpantai putih, namun tak mengurangi keelokan pemandangan Pantai Payangan. Dari pantai ini kita akan banyak disuguhi pemandangan karang-karang yang mempesona. Diketar Pantai juga tersedia banyak warung-warung sederhana, agaknya dikelola oleh warga sekitar, jadi tidak perlu kawatir untuk masalah prbekalan. Yang sangat perlu disedikan adalah Kamera. Aku jamin pasti akan sangat menyesal sekali jika ke Payangan tanpa mengabadikan foto.
Aku memulai perjalanan dari daerah kampus dan sampai di Payangan sekitar 45 menit kemudian (sekitar 35 KM). Pantai ini sebenarnya berdekatan dengan Pantai Papuma dan Pantai watu Ulo. Sebelum pertigaan ke Watu Ulo ambil jalan lurus untuk mencapainya. Pertama kali sampai di Pantai Payangan, aku sedikit bingung karena keadaannya yang begitu sepi, berbeda dengan Pantai Papuma yag ramai pengunjung. Hal itu mungkin disebabkan karena banyak orang yang belum mengetahui keberadaan Pantai Payangan. Bahkan setelah aku searching di google, Pantai Payangan ternyata tidak masuk ke dalam Peta Wisata Jember. Sunguh disayangkan, Pantai Payangan tidak kalah indahnya di banding Pantai Papuma. Awalnya memang Pantai Payangan di fokuskan untuk kegiatan nelaan saja tapi sekarang sudah dikembangkan untuk tempat wisata. Bisa jadi belum banyak orang yang mengetahui beralih fungsinya Pantai Payangan sehingga menjadikan Payangan tak begitu tersohor layaknya Pantai Papuma dan Watu Ulo.
Biaya masuk ke Payangan gratis. Pengunjung hanya diwjibkan untuk membayar biaya parkir saja. Pantai di payangan berwarna hitam berbeda dengan Papuma yang berpantai putih, namun tak mengurangi keelokan pemandangan Pantai Payangan. Dari pantai ini kita akan banyak disuguhi pemandangan karang-karang yang mempesona. Diketar Pantai juga tersedia banyak warung-warung sederhana, agaknya dikelola oleh warga sekitar, jadi tidak perlu kawatir untuk masalah prbekalan. Yang sangat perlu disedikan adalah Kamera. Aku jamin pasti akan sangat menyesal sekali jika ke Payangan tanpa mengabadikan foto.
0 komentar:
Bagi pendapat Sob...