Menjelajah Imajinasi dengan Fiksi

02.16 Unknown 0 Comments

Menulis tidak hanya sekedar menulis saja. menulis membutuhkan teknik- teknik tertentu agar enak dibaca serta mengandung makna yang berarti bagi para pembacanya. Pemilihan bahasa pun juga sangat menentukan. Bisa santai ataupun menggunakan bahasa-bahasa yang formal tapi tetap enak dibaca.
Beberapa penulis memiliki keunikan sendiri dalam mendapatkan ide menulisnya. Bisa dari orang sekitar, benda-benda yang dilihat, beberapa peristiwa ataupun dari curhatan teman. Menulis juga bukan perkara mudah untuk sebagian orang. Kemampuan seseorang kebanyakan berbeda-beda ada yang hebat dalam berkomunikasi lisan ada juga yang lebih nyaman melelui tulisan, itulah kadang yang menyebabkan menulis itu terkadang begitu susahnya.

Blogger pun demikian, blogger tak hanya sekedar menulis saja namun selalu menyertakan sumber-sumber yang relevan atau sesuai dengan kenyataan karena dibutuhkan pertanggung jawaban pula. Berbagai peristiwa dan kejadian-kejadian diurai sedemikan rupa hingga menghasilkan tulisan yang mampu memberikan informasi secara lengkap sesuai keadaan yang sebenarnya.

Lalu apakah ada tulisan yang tidak sesuai dengan kenyataannya? Tentu saja ada, salah satu diantaranya banyak orang menyebutnya sebagai fiksi. Fiksi merupakan serangkaian cerita tentang berbagai macam hal ataupun juga serangkaian cerita kehidupan yang dibuat untuk hiburan semata atau untuk mengajarkan seseorang tentang sesuatu. Agak ribet ya penjelasannya? Intinya adalah cerita yang tidak ada dalam kehidupan nyata.

Para bloggerpun tak jarang yang mulai merambah dunia fiksi. Misalnya saja adalah si Raditya Dika yang sekarang sudah beken di Ibu kota tersebut membuat beberapa novelnya sendiri yang terinspirasi dari pengalaman pribadinya. Selain itu ada beberapa situs yang spesial menyediakan wadah untuk para blogger menunjukkan karya fiksinya agar mudah dibaca kalangan luas. Beberapa kontes menulis fiksi pun bertebaran hadiahnya pun tak tanggung-tanggung, biasanya beberapa karya terbaik akan langsung dibukukan dan akan ada royalti sebagai imbalannya.

Lalu apakah menulis fiksi itu susah? Kebanyakan sih berpendapat kalau itu susah namun sebagian lagi yang terbiasa menulis fiksi mengatakan kalau menulis karya fiksi itu menyenangkan. Saya sendiri juga sependapat dengan sebagian besar orang yang menyatakan kalau menulis fiksi susah-susah gampang.
Inti menulis fiksi adalah pintar-pintar dalam menjelajahi imajinasi. Fiksi memang berakar dari imajinasi seseorang. Pertayaannya adalah walaupun sudah pandai berimajinasi namun kenapa kebanyakan karya fiksi tak begitu terkenal? Saya rasa hal itu dikarenakan karya-karya tersebut bercerita tentang hal-hal yang sebelumnya sudah sering dibahas sehingga pembacapun rasanya enggan untuk menyentuhnya karena sudah tertebak duluan ceritanya.karya fiksi yang terkenal misalnya harry potter ataupun yang lainnya bertolakbelakang dari kehidupan sebenarnya dan belum sempat terbayangkan disebagian orang sehingga karya tersebut sangat diminati hingga berlanjut berbagai series. Selain itu juga sang penulis pandai sekali dalam melihat celah. Penulis mampu membuat pembacanya terhibur dan berandai-andai bila terjadi dalam kehidupan nyata, dikala seseorang tengah sedikit lelah dalam bekerja atau melakukan rutinitasnya tersebutlah penulis membuat orang-orang mulai berimajinasi.

Sesuai dengan tujuan awalnya, karya fiksi dibuat untuk menghibur dan juga bisa memberikan pelajaran setelah membaca ataupun meneontonya agar setelahnya bisa kembali bersemangat kembali dalam menjalankan rutinitas sehari-harinya.

You Might Also Like

0 komentar:

Bagi pendapat Sob...