Pernah dengar istilah mempercepat waktu? Pastinya istilah tersebut
sering terdengar di karya-karya fiksi ilmiah baik novel ataupun film.
Mempercepat waktu berarti mempercepat waktu-waktu yang dilalui alias
sehari kurang dari 24 jam. Seolah-olah pelakunya meloncat dari satu
waktu ke waktu lainnya.
Istilah mempercepat waktu muncul sebenarnya adalah bukti dari seseorang
yang tidak menikmati waktu-waktu yang dilaluinya atau juga sedang tak
sabar menanti sesuatu yang diinginkan. Tak dapat dipungkiri aku sendiri
terkadang ingin waktu cepat-cepat dilalui. Misalnya adalah saat-saat
kuliah dengan dosen dan matakuliah yang tak aku sukai maka rasanya aku
ingin waktu cepat berlalu. Selain itu saat mengikuti lomba blog, aku
rasanya ingin memiliki jam tangan spesial yang dapat mengatur waktu dan
mempercepat waktu agar segara di dapatkan pengumuman siapa pemenangnya.
Sebenarnya mepempercepat waktu itu bisa dilakukan oleh siapa saja tak
hanya di dunia khayalan saja. mau tau caranya? Wuih…. sebenarnya waktu
dapat kita percepat dengan sangat mudah, satu-satunya cara adalah
menikmati dan enjoy melewati waktu-waktu yang dilalui. Alias melakukan
segala sesuatu dengan senang hati. Misalnya seperti ini, saat saya
sedang mengikuti kuliah dengan dosen yang aku sukai dan matakuliah yang
kebetulan aku minati, kuliah 2 jam rasanya Cuma setengah jam. Tak sadar
waktu kuliah cepat selesai, ingin melanjutkan kuliah lagi. Beda sekali
jika saat kuliah yang bukan aku minati, 2 jam kuliah rasanya lama
sekali.
Jadi waktu memang tidak bisa dipercepat secara angka melainkan secara
emosional masing-masing orang. Waktu akan berjalan sangat cepat saat
melakukan hal-hal dengan senang hati dan juga menikmatinya.
Menulis merupakan seuatu bentuk seni dalam menuangkan pikiran. Semakin banyak orang yang menyukai tulisanmu berarti kamu telah sukses dalam berseni. Tapi bukan seni yang tak bertanggungjawab.
0 komentar:
Bagi pendapat Sob...