Asean Blogger Festival Indonesia 2013 menjaga Kekayaan Khasanah Warisan Budaya Bangsa
02.32
Unknown
0 Comments
Alhamdulillah kemarin tanggal 9-12 Mei 2013 saya berkesempatan
menghadiri acara besar ASEAN Blogger Festival Indonesia di Solo, Jawa
Tengah. Ceritanya begini, saya mendapat sms dari guru saya yang isinya
adalah menunjuk saya, Silvi, Pradina dan Ria untuk menjadi tim yang
dikirim diacara ASEAN Blogger Festival untuk mewakili Komunitas Blogger
Detik Smansa (DESA). senang plus kaget rasanya membaca sms tersebut,
pasalnya saya belum pernah menghadiri acara blogger dan sekali di minta
langsung acara blogger besar yang sepenuhnya didukung oleh Telkom Indonesia
itu. Awalnya saya semangat sekali untuk acara tersebut namun setelah
beberapa minggu berjalan, kami tak mendapatkan konfirmasi dari panitia
untuk menghadiri ASEAN Blogger Festival. Teman saya Si Ria sih santai
saja soalnya dia ternyata sudah dipastikan hadir sebagi wakil dari
PLAT-M (Komunitas nak-anak Madura). Posisi Ria kemudian digantikan oleh
mbak tutut (sepupu Silviana). Berkat peran aktif Beliau dalam
menghubungi Panitia, kami (wakil Blogger DESA) mendapat undangan resmi
untuk menghadiri ASEAN Blogger Festival Indonesia 2013 (ABFI 2013). ASEAN Blogger Community
Sedikit informasi, ASEAN Blogger didirikan atas dasar kepedulian dan
menjaga silaturahmi demi menyambut Komunitas ASEAN 2015 menuju kawasan
dimana terdapat aliran bebas barang ataupun jasa, investasi dan tenaga
kerja terampil serta aliran modal yang lebih bebas untuk mencapai
pembangunan yang lebih tinggi, kemakmuran yang berkelanjutan,
pertumbuhan yang merata di ASEAN. ASEAN Blogger Community
Chapter Indonesia oleh Duta Besar Djauhari Oratmangun, Direktur
Jenderal Kerjasama ASEAN Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia di
Jakarta, 10 Mei 2011. ASEAN Blogger Festival 2013 berlangsung selama 4
hari di Kota Solo dengan mengusung tema “Reinventing the Spirit of Cultural Heritage in Southeast Asia“. Solo
(Surakarta) dipilih sebagai tempat ABFI 2013 karena keberadaan warisan
budaya yang penuh dengan sejarah dan kearifan lokalnya yang sudah
terkenal.
ABFI 2013 Hari Pertama
Keberangkatan Rombongan Jatim
Kamis, 9 Mei 2013 merupakan hari pertama dimulainya serangkaian kegiatan ABFI 2013.
Peserta yang berasal dari Jawa Timur (Jatim) dan sekitarnya berkumpul
di Terminal Bungurasih, Surabaya. Berhubung kami diwajibkan berkumpul di
terminal pada pukul 07.00 WIB jadinya saya memutuskan berangkat sehari
sebelumnya yakni tanggal 8 Mei. Kebetulan ada sepupu yang di Surabaya
dan bersedia membagi kamar kosnya yang tak terlalu luas itu dengan saya.
Pagi harinya jam 6 pagi saya berangkat dari kosan sepupu menuju
terminal. Tak terlalu jauh sih, sekitar 30 menitan namun hal itu membuat
saya tidak sempat sarapan, hanya sepotong roti saja sebagai pengganjal
perut. Sampai di terminal agak bingung pasalnya tak melihat ada
rombongan peserta ABFI 2013. Langsung saja ngotak-atik hp jadul saya
guna menghubungi panitia koordianator peserta Jatim dan ternyata memang
belum banyak yang datang, hanya ada beberapa orang saja. sayangnya saya
belum mengenal beliau-beliau yang sudah datang itu, saya pun memilih
duduk santai di teras tunggu penumpang sendirian. Sambil menunggu
kehadiran peserta lain, iseng-iseng cek jaringan Wifi di terminal.
Ternyata ada wifi.id yang belakangan saya tahu kalau itu adalah hasil
inovasi Telkom Indonesia. Tak hanya di terminal saja, ditempat-tempat umum lain seperti Stasiun dan pusat perbelanjaan pun Telkom Indonesia
telah menyematkan wifi.id nya. Tak berapa lama menunggu, saya bertemu
dengan si Pradina beserta rombongan Blogger Ngalam (Blogger Kota
Malang). Untunglah, setidaknya ada teman ngobrol.
Pukul 07.00 WIB tepat kami masuk ke Bus. Bus Eka full wifi dan full
musik telah disediakan oleh panitia demi memfasilitasi keberangkatan
seluruh peserta Jawa Timur menuju Kota Solo tempat berlangsungnya acara ABFI 2013.
Sebelumnya saya hanya bisa ngiri setiap melihat bus Eka yang berwifi
itu, ingin rasanya mencoba sekali-kali namun belum pernah kesampaian. Eh
ternyata terkabul juga mencoba satu-satunya bus berwifi tidak membayar
lagi. Sedikit insiden terjadi, salah seorang anggota Blogger Ngalam
terlambat datang, alhasil bus meninggalkan terminal pada pukul 8.30 WIB
terlambat satu setengah jam dari jadwal yang telah ditentukan.
Keakraban sudah mulai terjalin di antara peserta Jatim. Suasana yang
semula dingin terpecah oleh beberapa celetukan candaan dari dalam bis
mengiringi keberangkatan. Pak Supir kami yang lumayan keren terlihat
santai mengemudikan bus. Penumpang di dalamnya nampak asyik bercengkrama
saling berkenalan. Hiruk pikuk mulai terdengar dan sesekali terdengar
cekikikan, pak supir agaknya tak terganggu tetap santai memegang kemudi.
Puas bercanda ria dan berkenalan, peserta ABFI 2013
Jatim memilih untuk tidur. Hanya beberapa orang saja yang masih
terjaga. Sempat beberapa kali bus yang kami kendarai dicegat oleh
beberapa orang, mungkin mereka berniat naik dan tak mengetahui bahwa bus
rombongan ABFI. tak heran, pasalnya hanya kertas kecil ukuran A4 yang
ditempel disudut kiri kaca depan bus sebagai penanda dan dari jarak yang
lumayan dekat pun kadang tidak jelas terbaca.
Sempat terjadi peristiwa yang sedikit menggelitik. Siang hari bus
berhenti di sebuah tempat makan yang lumayan besar. Guna istirahat
Sholat dan makan (Ishoma). Langsung saja terdengar bisik-bisik dari
peserta yang menggumamkan “apakah makan kita nanti dibayar oleh
panitia”. Tak ada respon dari koordinator peserta Jatim menandakan pupus
sudah harapan untuk menikmati santap gratis, padahal saya sendiri
sangat mengharapkannya (#SambilKetawa). Akhirnya banyak yang memutuskan
untuk makan termasuk saya sendiri karena tak tahan mendengar perut yang
keroncongan sedari pagi belum terisi nasi walaupun harus merogoh kocek
agak dalam. Satu porsi makan rata-rata 13 ribu hanya dengan sayur sop
ditemani secuil daging ayam dan juga segelas teh yang setengah manis
diwarung-warung biasanya hanya mungkin 7 ribu saja. c7fbd3ea4c61f3a6d354585f220128db_1Kedatangan Rombongan Jatim
Setelah kurang lebih 8 jam perjalanan, rombongan Jatim akhirnya sampai
di kota Solo pada pukul 5 sore. Suasana asri langsung terasa dengan
tatanan kota yang apik dengan banyak pohon yang tumbuh disepanjang
jalan. Sempat terlihat pula sungai Bengawan Solo yang menginspirasi Alm.
Gesang untuk menciptakan lagu. Bus langsung meuncur ke Lokasi yang
nantinya sebagai tempat acara ABFI 2013 yakni di Kusuma Sahid Prince Hotel Jl. Sugiyopranotyo No.20 Solo.
Saya sendiri langsung merasa kagum melihat kemegahan hotel, belum pernah
rasanya saya melihat apalagi menginap di hotel yang begitu megahnya
itu. Halaman depan sangat luas dihiasi beberapa pohon dan juga beberapa
hewan seperti ayam dan juga burung. Semua peserta langsung registrasi
sekaligus pembagian kamar. Nampaknya peserta dari provinsi lain juga
sudah hadir terlebih dahulu. Ternyata saya tidak mendapat kamar di hotel
Kusuma Sahid melainkan di Hotel Sahid Jaya yang lokasinya tak begitu
jauh yakni di Jl. Gajah Mada No. 23. Selesai registrasi, peserta
langsung menuju ke kamar masing-masing guna melepas lelah perjalanan. Oh
ya, peserta juga dibekali masing-masing 3 buah Speedy Instan Card dari Telkom Indonesia
yang nantinya bisa digunakan selama Acara ABFI 2013. Voucher berwarna
merah tersebut berisi User name dan juga password yang bisa digunakan
untuk login di hostpot @wifi.id. setiap voucher berlaku untuk sehari
penuh selama 24 jam.
Beserta ke-7 peserta lain saya menuju hotel Sahid Jaya diantar panitia
dengan menggunakan mobil. Hotel Sahid Jaya pun tak kalah istemewanya, di
pelataran hotel disediakan sepeda gayuh yang dapat digunakan oleh semua
tamu, sangat cocok sekali untuk menikmati kota Solo yang terkenal akan
kesederhanaanya. Kebetulan saya menempati kamar no. 602 yang tempatnya
di lantai 6. Pertama memasuki kamar hotel langsung terkagum. Kamar
begitu kental akan kemewahannya dengan kamar mandi sangat bersih dan
nyaman lengkap dengan 3 buah tempat tidur dan fasilitas lainnya yang
mendukung. Saya sekamar dengan Mas Agus dan juga Mas Ivan, blogger asal
Magelang. Langsung saja obrolan terjalin tak lepas dari dunia Blog. Asean blogger Sambutan Hangat Walikota Solo di Rumah Dinasnya
Pembukaaan acara ABFI 2013
terasa sangat spesial karena peserta mendapatkan undangan istimewa
untuk makan malam sekaligus membuka acara di rumah dinas Bapak Hadi
Rudyatmo selaku walikota Solo yang lebih dikenal sebagai Loji Gandrung.
Sekitar pukul 7 malam sampai di Loji Gandrung, semua peserta dibekali
bingkisan yang berisi buku Calendar of Cultural Event Solo 2013, DVD
Solo Kota Batik dan juga brosur wisata transportasi Kota Solo. Kami juga
disambut oleh salah satu peaserta dari Solo Batik Carnival, sebuah
karnaval yang mrnggunakan batik sebagai tema utama baik berkaitan degan
busana maupun penampilannya.
Suasana kota Solo sangat terasa di Loji Gandrung. Alunan-alunan musik
khas solo menggema diseluruh penjuru. Kursi-kursi putih tertata rapi
sudah dipenuhi oleh peserta ABFI 2013.
Nampak sambil duduk santai menunggu pembukaan, peserta saling
berkenalan guna mempererat hubungan antar blogger termasuk blogger asal
negara ASEAN lain seperti Myanmar, Malaysia, Singapura, Philipinna,
Brunei, Kamboja dan juga Laos. Di Loji Gandrung terpasang beberapa baner
@wifi.id yang menunjukkan bahwa Telkom Indonesia telah mempersiapakan dan memberikan pelayanan berupa hotspot gratis.
Beberapa sambutan pun disampaikan termasuk diantaranya dari Telkom Indonesia
dan juga dari Bapak Walikota sendiri. Peserta nampak mendengarkan
dengan antusias. Apalagi disaat bapak walikota memberikan petuahnya yang
berisi “Lamun Sira Pintar Ojo Ngguroni, Lamun Sira Banter Ojo Dhisiki, Lamun Sira Sakti Ojo Mateni“
yang artinya jika kamu merasa pandai maka jangan menggurui, jika kamu
merasa cepat maka jangan mendahuli dan jika kamu merasa hebat maka
jangan memanfaatkannya untuk kejelekan. Ditengah acara Peserta ABFI
disuguhi penampilan tarian yang begitu mempesona dengan gerakan yang
begitu lembut.
Selesai pembukaan, langsung saja peserta menikmati suguhan yang telah
disediakan dengan ditemani lantunan musik kroncong khas Solo. Berbagai
hidangan begitu menggugah lidah setiap orang yang melihatnya, ada nasi
goreng hijau, sate, wedang ronde, beras kencur serta dilengkapi dengan
beberapa buah dan kue sebagai hidangan penutup. Selesai santap makan
malam, seluruh peserta langsung menuju ke hotel masing-masing untuk
mempersiapkan acara dikeesokan harinya. 8689efad72f86116ca12d5c5bd2e97ce_3
ABFI 2013 Hari Kedua
Seminar “Reinventing the Spirit of Cultural Heritage in Southeast Asia“
Hari kedua ABFI 2013, 10 Mei 2013 dimulai dengan seminar. Setelah
menikmati hidangan makan pagi, semua peserta ramai-ramai menuju ruang
Tirtasari di Hotel Kusuma Sahid, tempat dimana akan diberlansungkannya
Seminar. Acara sempat diwarnai dengan pemotongan tumpeng oleh Bapak
Hazairin Pohan (Ministry of Foreign Affairs, Republic of Indonesia)
karena tanggal 10 Mei bertepatan dengan ulang tahun ASEAN Blogger yang kedua.
Pembicara yang hadir bukanlah orang sembarangan, mereka adalah
orang-orang yang begitu luar biasa. Mengingat bahwa peserta tidak hanya
berasal dari Indonesia saja maka pembicara sebisa mungkin menggunakan
bilingual alias bahasa Indonesia dan juga bahasa Inggris, panitiapun
telah mempersiapkan penerjemah yang masing-masing akan mendampingi
peserta yang berasal dari luar Indonesia. Pada sesi pertama diisi oleh
Prof. Hermawan Kertajaya (The President of World Marketing Association),
Muhammad Dian Nafi (History and Culture Expert), dan juga Thomas Bills
(U.S. Mission to ASEAN).Peserta memperoleh berbagi informasi penting
terkait dengan pentingnya organisasi ASEAN dan juga pengaruhnya.
Fenomena aneh nampak di kalangan peserta. Pasalnya kebanyakan peserta
semua menunduk saat seminar berlangsung. Selidik punya selidik semua
tidak mau ketinggalan berkicau di twitter karena sedang berlangsung
lomba Live Twitt dari Telkom Indonesia. Semua heboh berlomba-lomba membagi cerita di twitter masing-masing sampai pada saat istirahat sholat Jumat.
Pada sesi kedua di isi oleh Budi Putra (CEO, The Jakarta Post Digital;
Director, Viki Inc), Driana Handayani (Blogger), dan perwakilan dari
Dinas Pariwisata Solo. Kali ini hal yang lebih ditekankan untuk dibahas
adalah pentingya blogger sebagai pelaku utama dalam dunia pariwisata.
Sebelumnya blogger tidak terlalu diperhatikan setelah perkembangan era
informasi ini blogger mulai dilirik dan tak bisa dianggap remeh lagi.
Hal itu karena blogger tidak hanya sekedar memberi informasi begitu saja
namun melihat keadaan yang ada secara gamblang dan jelas bukan
asal-asalan. 7b2edc8f543a01c0e689044c0eb3788d_4Fashion Show Batik dan Penampilan Band Blues
Setelah break, pada pukul 5.30 sore acara berlanjut dengan sesi yang
lebih santai. Perwakilan masing-masing negara akan berlenggak-legok di
catwalk dadakan yang dibuat di ruangan Tirtasari tentunya dengan dibalut
batik khas Solo sebagai salah satu bentuk pengenalan salah satu warisan
budaya yang harus dijaga keberadaannya. Nampak sangat percaya diri
berjalan bak model-model profesional. Peserta sangat antusias
melihatnya, sekali dua kali terdengar suara teriakan heboh di dalam
ruangan. kilatan blizt kamera memenuhi pagelaran fashion Show, agaknya
tak ada yang ingin melewatkan mengabadikan momen-monen bersejarah. Kapan
lagi melihat bule-bule memamerkan batik khas Indonesia. Acara sore itu
ditutup dengan penampilan X-Ray, band beraliran blues asli anak-anak
Solo. Kabarnya mereka juga menjadi salah satu pengisi acara dalam
perhelatan akbar Solo Blues Festival. 99d94d391845e68f4c6888e546e1b2bf_5 Mangkunegaran Performing Art
Pada pukul 19.00 WIB seluruh peserta sudah bersiap-siap untuk menonton
Mangkunegaran Performing Art, pertunjukan kesenian yang menampilkan
berbagai jenis tari dan seni lainnya karya Trah Mangkunegaran. Baik yang
menginap di Hotel Kusuma Sahid maupun di Sahid Jaya ramai-ramai
berjalan kaki menuju Pura Mangkunegaran tempat berlangsungnya
bertunjukkan. Tak hanya peserta ABFI saja yang melihat tetapi masyarakat
sekitar maupun wisatawan-wisatawan juga sudah memenuhi lokasi. Mulai
dari anak-anak sampai dewasa termasuk rombongan ABFI mulai mengambil
posisi atau tempat yang mereka rasa cocok untuk menikmati pagelaran seni
itu.
Tepuk tangan penonton bergemuruh menyambut penampilan penari-penari yang
nampak anggun dibalut dengan busana yang bermotifkan batik. Keluesan
gerakan tarian mereka mampu membuat para penontonya diam terpukau.
Kehalusan gerakan tarian sangat identik sekali dengan kebudayaan Solo
sendiri. Sekelompok penari anak-anak laki-laki juga sempat ditampilkan.
Ada juga penampilan opera anak yang membawakan cerita legendaris Timun
Emas. Pemeran buto ijo sangat menjiwai, dengan badan tambunnya dengan
rambut panjang menjuntai seolah ikut menggetarkan bumi ketika dia
melangkahkan kakinya. Ada makna lain dibalik pertunjukkan opera anak
tersebut selain menyuguhkan kemampuan berakting dan mengolah vokal juga
sekaligus memperkenalkan kota Solo melali busana maupun alunan musik
pengiringnya. Tak lebih dari pukul 22.00 WIB acara telah berakhir.
Nampak wajah kepuasaan di penonton mengiringi berakhirnya acara. 72757d6171c905134becba22bbbf11ef_6
ABFI 2013 Hari Ketiga
Country Report
Acara tergolong santai dihari ketiga, 11 Mei 2013. Dimulai dengan
Country Report yang merupakan diskusi perkenalan budaya dan pariwisata
masing-masing negara ASEAN. Setiap negara diwakili oleh satu orang yang
bertugas penuh untuk mempresentasikannya di hadapan semua peserta ABFI 2013.
Nampak sekali masing-masing wakilnya bersemangat sekali mengenalkan
negaranya yang penuh dengan keanekaragaman budaya dan kearifan lokalnya.
Beberapa kali kami disuguhi video-video yang sangat menggugah selera
untuk mengunjungi masing-masing negara. Perwakilan Philiphinna juga
sempat membagikan peta wisatanya ke Peserta ABFI lainnya.
Suasana Country report semakin menyadarkan bagaimana peran besar yang
perlu dilakukan oleh para blogger dalam mengenalkan negaranya di dunia
Internasional. Hal-hal yang sangat sederhana bisa dilakukan misalnya
menyempatkan diri untuk menulis artikel setelah melakukan perjalanan
wisata terlebih lagi jika mampu menggunakan tulisan dalam bahasa
Inggris. aea44b8007fb078811d58bdabaf52d96_7 Break Out
Break Out dimulai tepat pada pukul 10.00 WIB setelah sebelumnya setiap
peserta melakukan registrasi pemilihan kelas mengingat ada beberapa
kelas yang tersedia dan pesertanya masing-masing kelas terbatas
pesertanya. Kelas tersebut antara lain : ASEAN’s Plans against
Cybercrime, Freedom Of Expression, Internet Governance Forum, Travel
Blogger, Culinary ASEAN Blog, Photoblogging dan lainnya.
Saya sendiri pada sesi pertama memilih kelas Culinary ASEAN beserta 40
orang lainnya dengan dipandu oleh Mas Arie Parikesit. Sangat beragam
sekali kekayaan kuliner ASEAN, sebenarnya kuliner bisa menjadi salah
satu modal untuk menarik wisatawan namun sekarang ini alasan wisatawan
datang berlibur masih didominasi oleh kepentingan wisata. Ada beberapa
masakan yang perlu sekali dicicipi misalnya saja Sinigang, masakan khas
Filiphinna yang mirip sup dangan asam sebagai ciri khas nya, atau
Kapurung, masakan tradisional asal Sulawesi Selatan yang terbuah dari
sagu, ada juga Khao Soy, masakan asal Laos yang berupa sup dengan
lebaran-lebaran mie. Namun harus diperhatikan terutama untuk kaum
muslim, bahwa tidak semua makanan dari negara-negara ASEAN tersebut
halal beberapa masakan di sajikan dengan potongan daging babi. Jadi
harus lebih selektif dalam memilim makanan.
Sesi kedua sebenarnya saya memilih kelas Traveler Blogger namun
berhubung telat keluar dari ruangan jadi tidak mendapatkan tempat duduk
dan beralih ke kelas Photoblogging. Tak beda jauh dengan kelas Traveler
Blogger, kelas Photoblogging yang dipandu Jessica asal Malaysia itupun
penuh. Alhasil mendengarkan penyampaiannya sembari berdiri di belakang.
Sedikit menangkap inti pembahasan, untuk menjadi Blogger Foto sangatlah
mudah. Dengan kamera hp pun bisa mendukung. Asal ada niatan yang
sungguh-sungguh untuk melakukannya pasti bisa. Sama seperti ngeblog pada
umumnya, kita juga sangat perlu sekali untuk sering-sering mengupdate
koleksi foto di blog. ABFI Kunjungan ke Sangiran
Pada pukul 14.00 WIB peserta di bagi menjadi dua rombongan, rombongan
pertama berkesemapatan berkunjung ke Candi Sukuh dan rombongan kedua
mengunjunjungi Museum Purbakala Sangiran. Saya sendiri tarmasuk dalam
rombongan kedua mengunjungi museum yang terletak di Kecamatan Kalijambe,
Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Di Sangiran terdapat berbagai macam
fosil-fosil manusia purba dan juga hewan-hewan purba. Detemani seorang
pemandu, rombongan ABFI diajak mengelilingi museum melihat berbagi macam
jejak-jejak purbakala. Kami juga diajak menonton film tentang kehidupan
manusia purba.
Sangiran sendiri sudah terdaftar di UNESCO sebagai warisan dunia sejak
tahun 1996. Temuan-temuan tentang situs Sangiran diprestasikan dalam
museum Sangiran yang dapat digunakan sebagai pusat informasi bagi
masyarakat dunia. Proses alam terus berlangsung, perubahan terus terjadi
demi tercapainya keseimbangan. Hukum alam akan memiliki jalannya
sendiri. Makhluk hidup yang di dalamnya menjadi bagian dari proses.
Apakah terjawab tantangan alam yang ada atau malah ikut lebur dalam
proses tersebut? Fakta sejarah Sangiran telah memberi lebih dari 50%
populasi homo erectus di dunia. Maka situs purba Sangiran sangat pantas
disebut The Home Land of Java Man. afb01116a253cfa0d00e7253066d594b_9 Menengok Urban Forest
Sore hari, setelah puas menikmati kunjungan di Sangiran, bus langsung
meluncur ke Urban Forest yang letaknya di bantaran sungai bengawan Solo.
Sampai di lokasi semua sedikit bingung pasalnya tidak ada hutan sesuai
namanya Urban Forest. Perwakilan panitia akhirnya memberikan
penjelasannya. Urban Forest dulunya adalah tempat tinggal penduduk.
Namun karena seringnya terkena bajir sehingga penduduk direlokasi.
Hebatnya adalah penduduk dengan senang hati pindah, salut atas usahnya
Pemkot Kota Solo yang mampu mengkoordinir para penduduk. Urban Forest
saat ini memang belum berbentuk hutan layaknya hutan-hutan pada umumnya.
Namun hanya ditumbuhi beberapa pohon yang nampak belum terlalu lama
ditanam. Untuk mendukung penghijuan itulah peserta ABFI
diajak untuk menanam pohon. Beberapa perwakilan dari beberapa negara
ditunjuk untuk menanam beberapa pohon, diharapkan 5 tahun kedepan bisa
melihat hijaunya hutan. Lepas kegiatan itu, para peserta menikmati
suasana bantaran Bengawan Solo ditemani jaringan hospot yang di sediakan
Telkom Indonesia. Kami pun
mendapat voucher Speedy Instan lagi masing-masing satu buah. Tepat
sebelum magrib, bus langsung meluncur ke hotel masing-masing. b21c55fdf7a4127c1041f9d49302fe96_10Mencoba naik Werkudara, bus tingkat kota Solo
Malam terakhir di kota Solo, peserta diberi kesempatan untuk menikmati
suasana kota Solo di malam hari dengan menggunakan bus Werkudoro. Bus
ini merupakan satu-satunya bus tinggkat yang dimiliki Indonesia. Dengan
ketinggian lebih dari 4 meter tersebut, bus mampu mengangkut kurang
lebih 43 penumpang, 18 kursi di bawah dan 25 kursi di bagian atas.
Menurut pemandu, jika ingin menaiki bus Werkudara harus memesan tiket
terlebih dahulu di Dinas Perhubungan Pemkot Solo.
Tak lebih dari pukul 19.00 WIB beberapa peserta yang ingin berkeliling
dengan bus Werkudara berkumpul di halaman Hotel Sahid Jaya. Saya yang
terlambat masuk ke dalam bis akhirnya hanya bisa duduk di bagian bawah.
Sempat nengok dilantai atas bus sudah berjumbel penuh sesak peserta ABFI
lain. Maklum saja semua ingin mencoba merasakan berada di lantai 2 bus.
Beberapa lama sempet ngiler ingin naik di atas pula untung bus
Werkudara menerapkan sistem pergaintian tempat duduk penumpang. Jadi
ditengah perjalanan, penumpang yang awalnya berada di atas akan pindah
ke bawah, sebaliknya penumpang di bawah akan menggantikan mereka-mereka
yang di atas.
Angin yang berhebus lumayan kecang langsung terasa begitu duduk di
lantai atas bus. Namun hal itu tak menyurutkan niat untuk mencoba
menikmati suasana malam Solo dari atas lantai 2 bus. Saat tengah asyik
melihat-lihat kami terganggu dengan beberapa ranting-ranting pohon yang
tak sengaja masuk setiap bus melewatinya. Alhasil kami harus beberapa
kali menunduk. Justru ranting-ranting tersebut menambah keseruan lain.
Kebetulan malam itu adalah malam minggu, bus Werkudara melewati rute
melewati alun-alun kota Solo. Nampak sekali keramaian alun-alun yang
dipenuhi muda-mudi. Beberapa kali kami sempat mencoba berkomunikasi
dengan mereka dengan cara berteriak sambil melambaikan tangan ( masa
kecil kurang bahagia :D ). Setelah kurang lebih satu jam berkeliling
kota dengan Werkudara, kami kembali ke hotel. ABFI bus Werkudara
ABFI 2013 Hari Terakhir
Di atas Kereta Uap Klutuk Jaladara
Pagi-pagi betul semua peserta diharuskan untuk mempersiapkan diri lebih
awal. Rencananya di hari minggu pagi ini seluruh peserta ABFI
akan diajak menikmakti sensansi tempo dulu dengan kereta Klutuk
Jaladara. Kereta Jaladara merupakan kereta kuno sisa-sisa masa
penjajahan dan kembali beroperasi kembali pada September 2009 lalu.
Kembali kami dibagi menjadi dua kelompok sesuai dengan tempat menginap
masing-masing mengingat keterbatasan gerbong kereta. Peserta yang
menginap di Kusuma Sahid Prince hotel berkempatan terlebih dahulu
mencoba menaiki sepur uap tersebut. Hari itu adalah hari minggu
bebarengan dengan Car Free Day sehingga banyak orang yang santai berolah
raga di sepanjang jalan Slamet Riyadi yang juga merupakan rute
perjalanan kereta. Jadi Sepur Klutuk Jaladara itu berjalan dengan lambat
dan membunyikan belnya sangat keras untuk memperingatkan orang-orang
yang sedang berjualan atapun yang tengah berolah raga di sekitar rel
agar bisa menyingkir sejenak. Sebuah pemandangan yang unik tak dapat
ditemukan di daerah lain. Ada sebuah kereta uap kuno yang melintas di
tengah kota Solo. 427ca074855ad01a75cd54bf489b1673_12Penutupan Acara di Keraton Surakarta Hadiningrat
Seusai menikmati sensasi naik Kereta kuno, rombongan ABFI menuju ke
Keraton Surakarta Hadiningrat yang memiliki jasa besar terhadap
kemerdekaan Indonesia. Beberapa benda bersejarah tersimpan rapi di
Museum Keraton. Sayangnya kami tidak bisa melihatnya karena kebetulan
pada waktu itu sedang ditutup untuk umum. Rombongan ABFI 2013
disambut hangat oleh pihak keraton di dalam sebuah tempat menerima tamu
yang disebut Sasana Hadrawina. Di halaman terdapat sawo kecik yang
berjumlah 76 buah. Pohon tersebut penuh filosofi, barang siapa yang
menanam ataupun memiliki pohon tersebut diharapkan akan mendatangkan
kebaikan. Beberapa patung khas Eropa menghiasi sekitar halaman yang
merupakan saksi bisu masa-masa kejayaan Keraton Surakarta Hadiningrat.
Keunikan lain yang dimiliki Keraton Surakarta adalah dengan masih
terjaganya pusaka, tarian hingga upacar-upacara adat yang diwarisi sejak
zaman kerajaa.
Di dalam Sasana Hadrawina terdapat banyak kursi yang tersusun berjejer.
Langit-langit tampak menawan dihiasi lampu-lampu yang antik. Di sisi
depan ruangan terdapat lukisan dan juga seperangkat gamelan. Sambutan
dari keraton pun disampaikan setelah semua peserta berkumpul. Setelah
itu kami disambut dengan suguhan tarian Srimpi yang dibawakan oleh 4
penari wanita. Semua mata langsung tertuju pada keempat penari yang
begitu anggunnya termasuk peserta yang berasal dari luar Indonesia.
Kemudian dilanjutkan dengan tarian 2 pria yang nampak gagah. Selesai
Penutupan tersebut semua berbondong-bondong kelar ruangan demi menikmati
suguhan makanan dari Keraton yakni Selat Solo. Berisi berbagai jenis
sayuran dan juga daging dengan diguyuran kuah yang manis. Pukul 13.30
peserta menuju ke hotel pesiapan untuk cek out. Asean Blogger di Keraton Surakarta
Rombongan peserta dari Jatim pun kembali menuju Surabaya kembali
bersama-sama pukul 14.00 WIB sedangkan rombongan lainya pun demikian.
Perjalanan pulang diwarnai dengan hujan yang cukup deras. Tak heran
banyak yang memilih tidur di bus. Sekali berhenti di sebuah rumah makan
sekaligus untuk kepentingan beribadah. Tepat pukul 00.00 WIB, bus
rombongan Jatim sampai dengan selamat di Terminal Bungurasih Surabaya.
Demikianlah pengalaman 4 hari yang saya alami di acara ABFI 2013 di
Solo. Berbagai pengalaman dan ilmu saya peroleh dan juga bertemu dengan
blogger-blogger hebat yang tersebar diseluruh Indonesia. Hal itu membuat
semangat ngeblog kembali terpacu. Semoga nantinya Asean Blogger Comunity
semakin berkembang dan banyak acara-acara yang hebat kembali digelar
dan juga semoga dengan acara ABFI 2013 ini kekayaan khasanah warisan
budaya bangsa akan semakin dijaga dan dilestarikan.
Menulis merupakan seuatu bentuk seni dalam menuangkan pikiran. Semakin banyak orang yang menyukai tulisanmu berarti kamu telah sukses dalam berseni. Tapi bukan seni yang tak bertanggungjawab.
0 komentar:
Bagi pendapat Sob...